PENYEBAB KURANGNYA SUMBER DAYA MANUSIA PADA
PERKEMBANGAN INDUSTRI KREATIF DIGITAL
Vina Serevina, Indra Septian
Suprayogi
Prodi Pendidikan Fisika Universitas Negeri Jakarta
- Pendahuluan
Pada era digital ini sudah banyak industri yang
menggunakan data digital. Sudah banyak juga perusahaan – perusahaan startup
yang memulai dibidang ini.salah satunya adalah adanya ojek online yang
menggunakan aplikasi android. Perusahaan tersebut pasti membutuhkan seorang
programmer atau orang ahli IT yang memahami tentang digital ini.
Namun
di Indonesia ini masih kekurangan sumber daya manusia dibidang programming atau IT. Padahal banyak
universitas yang setiap tahunnya meluluskan mahasiswa pada jurusan tersebut.
Pada hal ini muncul pertanyaan besar yaitu “apa yang menyebabkan kurangnya sumber
daya manusia pada perkembangan industry digital?”. Apakah pihak universitas
yang menggunakan silabus lama atau pihak
perusahaan yang memiliki kriteria pegawai terlalu tinggi. Rumusan masalah yang akan dibahas adalah penyebab
kurangnya sumber daya manusia pada perkembangan industri digital
Industri kreatif adalah industry ang
mengandalkan keterampilan, talenta dan kreativitas yang berpotensi dalam
meningkatkan kesejahteraan. (Simatupang : 2007)
Definisi
industry kreatif adalah industry yang berasal dari kata pemanfaatan
keterampilann, kreativitas dan bakat individu dalam menciptakan kesejahteraan
dan lapanngan pekerjaan. Industry ini akan berfokuis untuk memberdayakan daya
cipta dan daya kreasi suatu individu. (Departemen Perdagangan RI : 2009)
Menurut
Howkins (2009) industry kreatif adalah indusri yang mempunyai ciri – ciri
keunggulan pada sisi kreativitas dalam menghasilkan berbagai desain kreatif
yang melekat pada aproduk barang atay jasa yang dihasilkan.
Pengertian
industry kkreatif digital adalah suatu industry yang menggabungkan unsur
digital dan unsur kreatif pada produk dan jasanya. Industri jenis ini pada
umumnya merupakan hasil dari produk teknologi informasi yang bisa menjadi solus
atas masalah di kehidupan sehari – hari. Contoh dari industry kreatif digital
adalah Gojek dan Grab.
Menurut
Departemen Perdagangan Republik Indonesia ada 15 sub-sektor industry kreatif
yaitu periklanan, kuliner, arsitektur, seni pertunjukan, pasar barang seni,
kerajinan,, penerbitan dan percetakan,
fesyen, riset dan pengembangan, permainan interaktif, musk, televisi dan radio,
desain, layanan komputer dan piranti lunak, serta video, film dan fotografi.
Untuk gojek dan grab tersebut termasuk dalam layanan komputer dan piranti
lunak.
Sumber daya manusia (SDM)
adalah salah satu faktor yang sangat penting bahkan tidak dapat dilepaskan dari
sebuah organisasi, baik institusi maupun perusahaan. SDM juga merupakan kunci
yang menentukan perkembangan perusahaan. Pada hakikatnya, SDM berupa manusia
yang dipekerjakan di sebuah organisasi sebagai penggerak, pemikir dan perencana
untuk mencapai tujuan organisasi itu.
Pengertian SDM dapat
dibagi menjadi dua, yaitu pengertian mikro dan makro. Pengertian SDM secara
mikro adalah individu yang bekerja dan menjadi anggota suatu perusahaan atau
institusi dan biasa disebut sebagai pegawai, buruh, karyawan, pekerja, tenaga
kerja dan lain sebagainya. Sedangkang pengertian SDM secara makro adalah
penduduk suatu negara yang sudah memasuki usia angkatan kerja, baik yang belum
bekerja maupun yang sudah bekerja.
Secara garis besar,
pengertian Sumber Daya Manusia adalah individu yang bekerja sebagai penggerak
suatu organisasi, baik institusi maupun perusahaan dan berfungsi sebagai aset
yang harus dilatih dan dikembangkan kemampuannya.
Hipotesis dari kasus ini adalah berbedanya
kriteria yang dibutuhkan oleh perusashaan dan silabus yang digunakan oleh
universitas.
- Metode
Penelitian
Metode
penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian tentang
riset yang bersifat deskriptif dan cenderung
menggunakan analisis . Proses dan makna (perspektif subjek) lebih ditonjolkan
dalam penelitian kualitatif. Terdapat perbedaan mendasar antara peran landasan teori
dalam penelitian kuantitatif dengan penelitian kualitatif. Dalam penelitian
kuantitatif, penelitian berangkat dari teori menuju data, dan berakhir pada penerimaan atau penolakan terhadap
teori yang digunakan; sedangkan dalam penelitian kualitatif peneliti bertolak
dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas, dan berakhir
dengan suatu “teori”
Kriyantono menyatakan
bahwa “riset kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan
sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya.”. Penelitian
kualitatif menekankan pada kedalaman data yang didapatkan oleh peneliti.
Semakin dalam dan detail data yang didapatkan, maka semakin baik kualitas dari
penelitian kualitatif ini. Bebeda dengan kuanitatif, objek dalam penelitian
kualitatif umumnya berjumlah terbatas. Dalam penelitian ini, peneliti ikut serta
dalam peristiwa/kondisi yang sedang diteliti. Untuk itu hasil dari penelitian
ini memerlukan kedalaman analisis dari peneliti. Selain itu, hasil penelitian
ini bersifat subjektif sehingga tidak dapat digeneralisasikan. Secara umum,
penelitian kualitatif dilakukan dengan metode wawancara dan observasi. Melalui
metode ini, peneliti akan menganalisis data yang didapatkan dari lapangan
dengan detail. Peneliti tidak dapat meriset kondisi sosial yang dioservasi,
karena seluruh realitas yang terjadi merupakan kesatuan yang terjadi secara
alamiah. Hasil dari penelitian kualitatif juga dapat memunculkan teori atau
konsep baru apabila hasil penelitiannya bertentangan dengan teori dan konsep
yang sebelumnya dijadikan sebagai kajian dalam penelitian.
Teknik
pengambilan data yang digunakan yaitu observasi. Penelitian kualitatif adalah penelitian tentang
riset yang bersifat deskriptif dan cenderung
menggunakan analisis . Proses dan makna (perspektif subjek) lebih ditonjolkan
dalam penelitian kualitatif.
- Analisis
dan hasil riset
Dari
hasil riset yang telah dilakukan pada salah satu industry
digital yaitu “Go-jek”, diketahui bahwa salah satu syarat untuk bekerja sebagai
programmer di Go-jek yaitu mempunyai pengalaman kerja sehingga fresh graduate atau mahasiswa yang baru
lulus tidak bisa diterima untuk bekerja sebagai programmer. Calon karyawan yang
akan melamar di Go-jek sebagai programmer akan mendapat nilai plus atau poin
lebih jika sudah merilis aplikasi di
playstore. Pengalaman untuk merilis aplikasi buatan sendiri ini bisa
digunakan sebagai tugas oleh dosen kepada mahasiswa sehingga mahasiswa punya
pengalaman untuk membuat aplikasi sendiri dan mengikuti prosedur untuk merilis
aplikasinya. Jadi mahasiswa atau sarjana yang sudah lulus akan memiliki poin
lebih tersebut. Walaupun belum tentu diterima, dengan bekal tersebut mahasiswa
atau sarjana yang sudah lulus menjadi punya kesempatan untuk mengembangkan aplikasi buatannya dan
membuka usaha sendiri.
- Kesimpulan
Penyebab kurangnya sumber daya manusia pada
perkembangan industri kreatif digital di Indonesia adalah tidak sesuainya
silabus yang diberikan oleh universitas dan kriteria yang diminta oleh
perusahaan. Karena perkembangan teknologi sangat pesat diharapkan pihak
universitas selalu memperbarui silabus mengikuti perkembangan teknologi
tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar