Senin, 09 Juli 2018

Paper Kewirausahaan 108 Indra Septian Suprayogi "PENYEBAB KURANGNYA SUMBER DAYA MANUSIA PADA PERKEMBANGAN INDUSTRI KREATIF DIGITAL"


PENYEBAB KURANGNYA SUMBER DAYA MANUSIA PADA PERKEMBANGAN INDUSTRI KREATIF DIGITAL
Vina Serevina, Indra Septian Suprayogi
Prodi Pendidikan Fisika Universitas Negeri Jakarta
  1. Pendahuluan
Pada  era digital ini sudah banyak industri yang menggunakan data digital. Sudah banyak juga perusahaan – perusahaan startup yang memulai dibidang ini.salah satunya adalah adanya ojek online yang menggunakan aplikasi android. Perusahaan tersebut pasti membutuhkan seorang programmer atau orang ahli IT yang memahami tentang digital ini.
Namun di Indonesia ini masih kekurangan sumber daya manusia  dibidang programming atau IT. Padahal banyak universitas yang setiap tahunnya meluluskan mahasiswa pada jurusan tersebut. Pada hal ini muncul pertanyaan besar yaitu “apa yang menyebabkan kurangnya sumber daya manusia pada perkembangan industry digital?”. Apakah pihak universitas yang menggunakan silabus lama atau  pihak perusahaan yang memiliki kriteria pegawai terlalu tinggi. Rumusan masalah yang akan dibahas adalah penyebab kurangnya sumber daya manusia pada perkembangan industri digital
Industri kreatif adalah industry ang mengandalkan keterampilan, talenta dan kreativitas yang berpotensi dalam meningkatkan kesejahteraan. (Simatupang : 2007)
Definisi industry kreatif adalah industry yang berasal dari kata pemanfaatan keterampilann, kreativitas dan bakat individu dalam menciptakan kesejahteraan dan lapanngan pekerjaan. Industry ini akan berfokuis untuk memberdayakan daya cipta dan daya kreasi suatu individu. (Departemen Perdagangan RI : 2009)
Menurut Howkins (2009) industry kreatif adalah indusri yang mempunyai ciri – ciri keunggulan pada sisi kreativitas dalam menghasilkan berbagai desain kreatif yang melekat pada aproduk barang atay jasa yang dihasilkan.
Pengertian industry kkreatif digital adalah suatu industry yang menggabungkan unsur digital dan unsur kreatif pada produk dan jasanya. Industri jenis ini pada umumnya merupakan hasil dari produk teknologi informasi yang bisa menjadi solus atas masalah di kehidupan sehari – hari. Contoh dari industry kreatif digital adalah Gojek dan Grab.
Menurut Departemen Perdagangan Republik Indonesia ada 15 sub-sektor industry kreatif yaitu periklanan, kuliner, arsitektur, seni pertunjukan, pasar barang seni, kerajinan,,  penerbitan dan percetakan, fesyen, riset dan pengembangan, permainan interaktif, musk, televisi dan radio, desain, layanan komputer dan piranti lunak, serta video, film dan fotografi. Untuk gojek dan grab tersebut termasuk dalam layanan komputer dan piranti lunak.
Sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu faktor yang sangat penting bahkan tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi maupun perusahaan. SDM juga merupakan kunci yang menentukan perkembangan perusahaan. Pada hakikatnya, SDM berupa manusia yang dipekerjakan di sebuah organisasi sebagai penggerak, pemikir dan perencana untuk mencapai tujuan organisasi itu.
Pengertian SDM dapat dibagi menjadi dua, yaitu pengertian mikro dan makro. Pengertian SDM secara mikro adalah individu yang bekerja dan menjadi anggota suatu perusahaan atau institusi dan biasa disebut sebagai pegawai, buruh, karyawan, pekerja, tenaga kerja dan lain sebagainya. Sedangkang pengertian SDM secara makro adalah penduduk suatu negara yang sudah memasuki usia angkatan kerja, baik yang belum bekerja maupun yang sudah bekerja.
Secara garis besar, pengertian Sumber Daya Manusia adalah individu yang bekerja sebagai penggerak suatu organisasi, baik institusi maupun perusahaan dan berfungsi sebagai aset yang harus dilatih dan dikembangkan kemampuannya.
Hipotesis dari kasus ini adalah berbedanya kriteria yang dibutuhkan oleh perusashaan dan silabus yang digunakan oleh universitas.
  1. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis . Proses dan makna (perspektif subjek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif.  Terdapat perbedaan mendasar antara peran landasan teori dalam penelitian kuantitatif dengan penelitian kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, penelitian berangkat dari teori menuju data, dan berakhir pada penerimaan atau penolakan terhadap teori yang digunakan; sedangkan dalam penelitian kualitatif peneliti bertolak dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas, dan berakhir dengan suatu “teori”
Kriyantono menyatakan bahwa “riset kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya.”. Penelitian kualitatif menekankan pada kedalaman data yang didapatkan oleh peneliti. Semakin dalam dan detail data yang didapatkan, maka semakin baik kualitas dari penelitian kualitatif ini. Bebeda dengan kuanitatif, objek dalam penelitian kualitatif umumnya berjumlah terbatas. Dalam penelitian ini, peneliti ikut serta dalam peristiwa/kondisi yang sedang diteliti. Untuk itu hasil dari penelitian ini memerlukan kedalaman analisis dari peneliti. Selain itu, hasil penelitian ini bersifat subjektif sehingga tidak dapat digeneralisasikan. Secara umum, penelitian kualitatif dilakukan dengan metode wawancara dan observasi. Melalui metode ini, peneliti akan menganalisis data yang didapatkan dari lapangan dengan detail. Peneliti tidak dapat meriset kondisi sosial yang dioservasi, karena seluruh realitas yang terjadi merupakan kesatuan yang terjadi secara alamiah. Hasil dari penelitian kualitatif juga dapat memunculkan teori atau konsep baru apabila hasil penelitiannya bertentangan dengan teori dan konsep yang sebelumnya dijadikan sebagai kajian dalam penelitian.
Teknik pengambilan data yang digunakan yaitu observasi. Penelitian kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis . Proses dan makna (perspektif subjek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif.
  1. Analisis dan hasil riset
Dari hasil riset yang telah dilakukan pada salah satu industry digital yaitu “Go-jek”, diketahui bahwa salah satu syarat untuk bekerja sebagai programmer di Go-jek yaitu mempunyai pengalaman kerja sehingga fresh graduate atau mahasiswa yang baru lulus tidak bisa diterima untuk bekerja sebagai programmer. Calon karyawan yang akan melamar di Go-jek sebagai programmer akan mendapat nilai plus atau poin lebih jika sudah merilis aplikasi di  playstore. Pengalaman untuk merilis aplikasi buatan sendiri ini bisa digunakan sebagai tugas oleh dosen kepada mahasiswa sehingga mahasiswa punya pengalaman untuk membuat aplikasi sendiri dan mengikuti prosedur untuk merilis aplikasinya. Jadi mahasiswa atau sarjana yang sudah lulus akan memiliki poin lebih tersebut. Walaupun belum tentu diterima, dengan bekal tersebut mahasiswa atau sarjana yang sudah lulus menjadi punya kesempatan  untuk mengembangkan aplikasi buatannya dan membuka usaha sendiri.
  1. Kesimpulan
Penyebab kurangnya sumber daya manusia pada perkembangan industri kreatif digital di Indonesia adalah tidak sesuainya silabus yang diberikan oleh universitas dan kriteria yang diminta oleh perusahaan. Karena perkembangan teknologi sangat pesat diharapkan pihak universitas selalu memperbarui silabus mengikuti perkembangan teknologi tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar