POTENSI
PENGEMBANGAN SATE MADURA DALAM RANGKA
MELESTARIKAN
MAKANAN KHAS DAERAH
Vina Serevina, Abdul Rahman*
Program
Studi Pendidikan Fisika– Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
–Universitas Negeri Jakarta
Jl. Pemuda Raya No.1 Rawamangun
Jakarta Timur
Email: abdulrahmanjr99@gmail.com
Abstrak
Madura
merupakan salah satu wilayah di Propinsi Jawa Timur yang memiliki berbagai
macam keunggulan lokal seperti sate madura, jamu madura, garam, jagung, batik
tulis madura, kerajinan celurit, dan lain-lain. Sate Madura merupakan salah
satu keunggulan lokal yang dimiliki pulau madura yang sudah dikenal luas oleh
masyarakat. Proses pembuatan bumbu sate Madura terbilang sangat sulit dan me
mbutuhkan waktu yang lama. Bumbu sate Madura memiliki kelemahan diantaranya
tidak tahan lama dan cepat basi sehingga perlu adanya inovasi baru dalam
mengembangkan produk bumbu sate yangsudah ada dipasaran. Penelitian ini
bertujuan untuk mengembangkan produk sate Madura serta melestarikan makanan
khas madura. Metode yang digunakan adalah Quality Function Deployment (QFD),
karena met ode tersebut sangat cocok digunakan dalam pengembangan produk. Hasil
penelitian ini menunjukkan bah wa terdapat tiga produk pengembangan bumbu
instan sate Madura yaitu; bentuk padat, bentuk pasta, dan bentuk serbuk. Dari
tiga produk tersebut produk pengembangan sate Madura yang diminati responde n
adalah bumbu instan sate Madura bentuk pasta 62%, bentuk serbuk 23%, dan bentuk
padat 15%. Oleh karena itu produk bumbu instan sate Madura bentuk pasta sangat
potensial untuk dikembangkan dan diha rapkan mampu melestarikan makanan khas
Madura.
Kata kunci: Pengembangan, Produk,
Sate, Madura, QFD.
PENDAHULUAN
Madura merupakan salah satu wilayah di Propinsi
Jawa Timur yang memiliki be rbagai macam keunggulan local seperti sate madura,
jamu madura, garam, jagung, batik tulis Madura dan kerajinan celurit. Sate
Madura merupakan salah satu keunggulan lokal
yang dimiliki pulau Madura
|
yang
|
sudah dikenal luas oleh
|
masyarakat.
|
Hal
|
|||
ini
terlihat dari banyaknya pedagang
|
kaki
|
lima,
|
depot,
|
dan restoran
|
yang
|
||
menggangkat
makanan
|
sate
|
sebagai
|
menu
|
andalannya
|
|||
(Karina et al 2014). Olahan sate yang ada di
Indonesia mempunyai banyak variasi rese dan cara pembuatan sate juga
beranekaragam bergantung variasi dan resep masing-masing daerah. Sate Madura
merupakan salah satu makanan yang banyak dijumpai di berbagai daerah di
Indonesia dan memiliki rasa yang khas pada bumbunya. Proses pembuatan bumbu
sate Madura terbilang sangat sulit dan membutuhkan waktu yang lama. Bumbu sate
Madura memiliki kelemahan diantaranya tidak tahan lama dan cepat basi sehingga
perlu adanya inovasi baru dalam mengembangkan produk bumbu sate yang sudah ada
dipasaran. Dari latar bekalang diatas dapat dirumuskan suatu masalahya itu
bagaimana mengembangkan produk sate Madura.Dalam penelitian ini digunakan me
tode Quality Function Deployment (QFD),
karena metode tersebut sangat cocok digun akan dalam pengembangan produk.
METODE
PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode
Quality
Function Deployment (QFD) karena meto de tersebut sangat cocok
digunakan dalam pengembangan produk. Sebelum merancang sebuah produk, dilakukan
pengumpulan data dari produsen untuk mencari informasi me
ngenai karakteristik sate serta
mencari informasi tentang pengembangan produk sate madura yang diinginkan oleh
masyarakat serta sangat mengedepankan konsumen serta menentukan prioritas dalam
pengembangan produk serta produk yang dihasilkan benar-benar menjadi kebutuhan
konsumen.
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Sate merupakan makanan tradisional Indonesia yang
umumnya berbahan dasar ayam atau daging yang disajikan dengan berbagai macam
bumbu bergantung pada variasi resep sate. Sate kemudian dibakar di atas bara
api sampai matang sambil dibolak –balik dan diolesi sedikit minyak goreng atau
santan kental. Sate diketahui berasal dari Jawa dan dapat ditemukan di daerah
manapun di Indonesia dan telah dianggap sebagai salah satu masakan nasional
Indonesia. Indonesia adalah negeri asal mula sate, dan hidangan ini dikenal
luas di hampir seluruh wilayah di Indonesia dan dianggap sebagai masakan
nasional dan salah satu hidangan terbaik Indonesia. Sate adalah hidangan yang
sangat populer di Indonesia, dengan berbagai suku bangsa dan tradisi seni
memasak telah menghasilkan berbagai jenis sate. Resep dan cara pembuatan sate
beranekaragam bergantung variasi dan resep masing-masing daerah. Hampir segala
jenis daging dapat dibuat sate.
Sebagai Negara asal mula sate, Indonesia memiliki
variasi resep sate yang kaya. Biasanya sate diberisaus, saus ini bisa berupa
bumbu kecap, bumbu kacang, atau yang lainnya, biasanya disertai acar dariirisan
bawang merah, mentimun, dan cabai rawit. Sate dimakan dengan nasi hangat,
lontong atau ketupat. Indonesia memiliki koleksi jenis sate paling kaya di
dunia. Variasi sate di Indonesia biasanya dinamakan berdasarkan tempat asal
resep sate tersebut, jenis dagingnya, bahannya, atau proses pembuatannya.
Beberapa jenis sate khas daerah di Indonesia yaitu sate madura, sate padang,
sate ponorogo, sate blora, sate banjar, sate makassar, sate kambing, sate
kelinci.Daging sate dipotong kecil-kecil dan ditusuki dengan tusukan sate yang
biasanya terbuat dari lidi tulang daun kelapa atau bambu, kemudian dibakar
menggunakan bara arang kayu. Sate biasanya disajikan dengan berbagai macam
bumbu yang bergantung pada varian resep sate (Rochmawati 2013).
Sate diketahui berasal dari Jawa, Indonesia, tetapi
sate juga populer di negara-negara Asia Tenggara lainnyaseperti Malaysia,
Singapura, Filipina dan Thailand. Sate juga populer di Belanda yang dipengaruhi
masakan Indonesia yang dulu merupakan
koloninya,
versi Jepang disebut yakitori. Resep dan cara pembuatan sate beranekaragam
bergantung variasi dan resep masing-masing daerah. Hampir segala jenis daging
bias dibuat sate. Sebagai Negara asal mula sate, Indonesia memiliki variasi
resep sate yang kaya. Sate yang paling dikenal masyarakat Indonesia adalah sate
Madura. Sate Madura merupakan sate yang berasal dari daerah Madura. Sate Madura
biasa terbuat dari daging ayam. Madura selain terkenal sebagai pulau garam,
juga terkenal dengan satenya. Sate Madura, selain ayam sebagai bahan utamanya
juga ada yang menggunakan kambing yang ditandai dengan digantungnya kaki
belakang si kambing di rombong sang penjual sate. Bumbunya adalah campuran
kacang yang ditumbuk halus petis khas Madura dan sedikit bawang merah.
Memanggangnya dengan api batok kelapa yang dihaluskan terlebih dahulu
yang disebut dengan arang batok kelapa (Handayanidanmarwanti 2011). Masyarakat terbiasa membeli sate
madura yang dijualo leh pedagang kaki lima, warung, dan rumah makan. Masyarakat
dengan kesibukan bekerja atau berkegiatan yang dilakukan setiap hari menyebabkan mereka tidak memiliki banyak
waktu untuk membuat sate sendiri deng analasan kurang mengetahui komposisi
bumbu sate Madura dan proses pembuatannya yang rumit. Sate madura biasa dijual
di daerah-daerah perkotaan karena pada umumnya masyarakat didaerah perkotaan
ini bersifat komsumtif.Resepbumbu sate madurainstan di
dapatdarihasilwawancaradaripedagang sate yang adadidaerah Madura dan Masyarakat
Madura. Bumbu sate madurainstanantara lain kacangtanah sebagai bahan baku utama
dan bahan baku pendukung dalam pembuatan sate Madura instan yaitubawangmerah,
bawangputih, kecap, petis (khusus sate Madura), merica, jahe, cabe.
Perancangan dan pengembangan
produk olahan bumbu sate Madura instan dilakukan penentuan bentuk instan yang
paling disukai oleh calon konsumen, penentuan bentuk instan dari produk olahan
bumbu sate Madura penting dilakukan agar calon konsumen benar-benar terpuaskan
dengan produk bumbu sate Madura instan, karena tujuan dari perancangan dan
pengembangan produk olahan sate madura yang dikembangkan menjadi produk bumbu
instan diharapkan konsumen bisa lebih praktis dalam membuat sate Madura
sendiri. Dari penelitian ini hendak dicari tahu produk bumbu sate madura instan
dalam bentuk apakah yang paling disukai konsumen. Pada tahap awal konsumen
diperlihatkan contoh dari bentuk instan dari olahan bumbu sate madura, yaitu
produk bumbu sate madura instan dalam bentuk padat, pasta (cair) dan bentuk
serbuk. Konsumen kemudian disuruh memilih bentuk instan yang benar-benar
praktis dari dari ketiga bentuk produk bumbu sate madura instan, sehingga
pemilihan bentuk instan ini benar-benar berdasarkan keinginan konsumen.
Data dari penentuan bentuk instan
dari bumbu sate madura diberikan kepada kepadaempatpuluh orang responden dengan
metode kuesioner secara tertulis. Dari tiga produk tersebut produk pengembangan
sate madura yang diminati responden adalah bumbuinstan sate Madura bentuk
pasta62 %, bentukserbuk 23 %, danbentukpadat 15 %.
Berikutgrafikpenentuanprodukbumbu sate madurainstan.
Bumbu
Instan Sate Madura
23%
15%
|
Bentuk
padat
|
||
Bentuk
pasta
|
|||
62%
|
Bentuk
serbuk
|
||
Gambar 1. Produkbubuinstan sate Madura.
Dari hasil pemberian kuesioner
penentuan bentuk instan bumbu sate madura didapat bentuk instan dalam bentuk
pasta salah satu alasan responden memilih bentuk instan dalam bentuk pasta
karena lansung dapat bisa digunakan tanpa adanya penambahan air.
Bumbuinstan sate madura adalah produk pengembangan
yang
dibuatuntukmemudahkanmasyarakatluassupayabisadenganmudahuntukmenikmatinyade
nganharga yang terjangkaudantersedia di berbagaiwilayah. Bumbu sate Madura
instandibuatdarikacangtanah, bawangputih, bawangmerah, kemiri, garam dan kecap,
yang kemudian diproses menjadi
pasta dan dikemas.Oleh karena itu produk bumbu instan sate Madura bentuk pasta
sangat potensial untuk dikembangkan dan diharapkan mampu melestarikan makanan
khas Madura.
KESIMPULAN
Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa terdapat tiga produk pengembangan bumbu instan sate Madura yaitu;
bentukpadat, bentuk, pasta, dan bentukserbuk. Dari tiga produk tersebut produk
pengembangan sate madura yang diminati responden adalah bumbu instan sate
Madura bentuk pasta 62 %, bentuk serbuk 23 %, dan bentuk padat 15
%. Oleh
karena itu, produk bumbu instan sate Madura bentuk pasta sangat potensial untuk
dikembangkan dan diharapkan mampu melestarikan makanan khas Madura.
Cohen, L., 2006, Quality Function
Deployment: How to Make QFD Work for You, Addison-Wesley Publishing Company,
Massachusetts.
Costa, A.I.A., Dekker, M., dan
Jongen, W.M.F. (2001). Quality Function Deployment in the Food Industry: A
Review. Trends in Food Science & Technology 11: 306-314
Handayani, T, H, W dan Marwanti.
2011. Pengolahan Makanan Indonesia.
Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta
Hidayat, K,. 2015.
PengembanganProdukKeripikMoster Rambo Pada UMKM KeripikMoster, Prosiding
Seminar Nasional Informatika Pertanian 2015, hal. 37-44
Karina, Y, A,.Duto, H, D,. Sylvia, M,. 2014.
PerancanganKemasanInovatif Sate AyamLisidu Surabaya. Universitaskristen Petra.
Surabaya
Keinonen, Turka and Takala, 2006,
"Product Concept Design: A Review of the Conceptual Design of Products in
Industry", Springer.
Linnemann, AR, van Boekel MAJS
2007, “Structured Food Product Development on Quality Function Deployment”,
Food Product Design an Integrated Approach, pp.53-65, Wageningen Academic
Publishers, Netherlands
Rochmawati, O. 2013. Analisis Pengaruh
Keunggulan Produk, Efek Komunitas, Terhadap
Sikap Merek Dan Implikasinya Terhadap Loyalitas Pelanggan. Skripsi. Fakultas Ekonomika dan Bisnis.
Universitas Diponegoro. Semarang
Sriwahyuni, W., 2006.
AnalisisDiversifikasiProdukMinumanpada CV FauziKabupaten Bekasi PropinsiJawa
Barat (MenggunakanMetode Quality Function Deployment), TugasAkhir, Program StudiEkstensiManajemenAgribisnis,
FakultasPertanian, InstitutPertanian Bogor, Bogor.
Ulrich, K. &Eppinger, D.,
2012, "Product Design and Development", 5th Ed. McGraw-Hill, New
York.
Umar, H., 2005, "Marketing
Research and Consumer Behavior", PT. GramediaPustaka Utama, Jakarta.
Wijaya. D, Santoso. M, Hidayat.
N, “Penentuan Karakteristik Produk Sebagai Bahan Pertimbangan Dalam
Perencanaan Pengembangan Produk KeripikTempe (Studi Kasus Di Industri Keripik
Tempe ”Abadi” Malang")” Jurnal Industria Vol 1 No 3: 140 – 146.
DOKUMENTASI PENELITIAN
Gambar
1. Foto bersama Dosen KWU ibu Dr. Ir. Vina Serevina, MM pada saat presentasi
(Dokumentasi Pribadi, 2018)
Gambar 2. Observasi ke Warung Sate Pak Sam selaku pemilik
warung sate Madura
(Dokumentasi Pribadi, 2018)
Gambar
3. Proses Pembumbuan Sate Madura di Warung Sate Pak Sam
(Dokumentasi Pribadi, 2018)
Gambar
4. Proses Pembumbuan Sate Madura di Warung Sate Pak Sam
(Dokumentasi Pribadi, 2018)
Gambar
5. Proses Bakar Sate Madura di Warung Sate Pak Sam
(Dokumentasi Pribadi, 2018)
Gambar
8. Hasil Sate Ayam Madura Warung Sate Pak Sam
(Dokumentasi Pribadi, 2018)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar