Sabtu, 07 Juli 2018

Paper Kewirausahaan 108 Abdul Rahman "POTENSI PENGEMBANGAN SATE MADURA DALAM RANGKA MELESTARIKAN MAKANAN KHAS DAERAH"


POTENSI PENGEMBANGAN SATE MADURA DALAM RANGKA

MELESTARIKAN MAKANAN KHAS DAERAH

Vina Serevina, Abdul Rahman*

Program Studi Pendidikan Fisika– Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam –Universitas Negeri Jakarta
Jl. Pemuda Raya No.1 Rawamangun Jakarta Timur

Email: abdulrahmanjr99@gmail.com

Abstrak

Madura merupakan salah satu wilayah di Propinsi Jawa Timur yang memiliki berbagai macam keunggulan lokal seperti sate madura, jamu madura, garam, jagung, batik tulis madura, kerajinan celurit, dan lain-lain. Sate Madura merupakan salah satu keunggulan lokal yang dimiliki pulau madura yang sudah dikenal luas oleh masyarakat. Proses pembuatan bumbu sate Madura terbilang sangat sulit dan me mbutuhkan waktu yang lama. Bumbu sate Madura memiliki kelemahan diantaranya tidak tahan lama dan cepat basi sehingga perlu adanya inovasi baru dalam mengembangkan produk bumbu sate yangsudah ada dipasaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan produk sate Madura serta melestarikan makanan khas madura. Metode yang digunakan adalah Quality Function Deployment (QFD), karena met ode tersebut sangat cocok digunakan dalam pengembangan produk. Hasil penelitian ini menunjukkan bah wa terdapat tiga produk pengembangan bumbu instan sate Madura yaitu; bentuk padat, bentuk pasta, dan bentuk serbuk. Dari tiga produk tersebut produk pengembangan sate Madura yang diminati responde n adalah bumbu instan sate Madura bentuk pasta 62%, bentuk serbuk 23%, dan bentuk padat 15%. Oleh karena itu produk bumbu instan sate Madura bentuk pasta sangat potensial untuk dikembangkan dan diha rapkan mampu melestarikan makanan khas Madura.

Kata kunci: Pengembangan, Produk, Sate, Madura, QFD.


PENDAHULUAN

Madura merupakan salah satu wilayah di Propinsi Jawa Timur yang memiliki be rbagai macam keunggulan local seperti sate madura, jamu madura, garam, jagung, batik tulis Madura dan kerajinan celurit. Sate Madura merupakan salah satu keunggulan lokal
yang   dimiliki pulau Madura
yang
sudah dikenal luas   oleh

masyarakat.
Hal
ini terlihat dari banyaknya pedagang
kaki
lima,
depot,
dan restoran
yang
menggangkat makanan
sate

sebagai
menu
andalannya
(Karina et al 2014). Olahan sate yang ada di Indonesia mempunyai banyak variasi rese dan cara pembuatan sate juga beranekaragam bergantung variasi dan resep masing-masing daerah. Sate Madura merupakan salah satu makanan yang banyak dijumpai di berbagai daerah di Indonesia dan memiliki rasa yang khas pada bumbunya. Proses pembuatan bumbu sate Madura terbilang sangat sulit dan membutuhkan waktu yang lama. Bumbu sate Madura memiliki kelemahan diantaranya tidak tahan lama dan cepat basi sehingga perlu adanya inovasi baru dalam mengembangkan produk bumbu sate yang sudah ada dipasaran. Dari latar bekalang diatas dapat dirumuskan suatu masalahya itu bagaimana mengembangkan produk sate Madura.Dalam penelitian ini digunakan me tode Quality Function Deployment (QFD), karena metode tersebut sangat cocok digun akan dalam pengembangan produk.


METODE PENELITIAN


Penelitian ini menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD) karena meto de tersebut sangat cocok digunakan dalam pengembangan produk. Sebelum merancang sebuah produk, dilakukan pengumpulan data dari produsen untuk mencari informasi me
ngenai karakteristik sate serta mencari informasi tentang pengembangan produk sate madura yang diinginkan oleh masyarakat serta sangat mengedepankan konsumen serta menentukan prioritas dalam pengembangan produk serta produk yang dihasilkan benar-benar menjadi kebutuhan konsumen.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sate merupakan makanan tradisional Indonesia yang umumnya berbahan dasar ayam atau daging yang disajikan dengan berbagai macam bumbu bergantung pada variasi resep sate. Sate kemudian dibakar di atas bara api sampai matang sambil dibolak –balik dan diolesi sedikit minyak goreng atau santan kental. Sate diketahui berasal dari Jawa dan dapat ditemukan di daerah manapun di Indonesia dan telah dianggap sebagai salah satu masakan nasional Indonesia. Indonesia adalah negeri asal mula sate, dan hidangan ini dikenal luas di hampir seluruh wilayah di Indonesia dan dianggap sebagai masakan nasional dan salah satu hidangan terbaik Indonesia. Sate adalah hidangan yang sangat populer di Indonesia, dengan berbagai suku bangsa dan tradisi seni memasak telah menghasilkan berbagai jenis sate. Resep dan cara pembuatan sate beranekaragam bergantung variasi dan resep masing-masing daerah. Hampir segala jenis daging dapat dibuat sate.

Sebagai Negara asal mula sate, Indonesia memiliki variasi resep sate yang kaya. Biasanya sate diberisaus, saus ini bisa berupa bumbu kecap, bumbu kacang, atau yang lainnya, biasanya disertai acar dariirisan bawang merah, mentimun, dan cabai rawit. Sate dimakan dengan nasi hangat, lontong atau ketupat. Indonesia memiliki koleksi jenis sate paling kaya di dunia. Variasi sate di Indonesia biasanya dinamakan berdasarkan tempat asal resep sate tersebut, jenis dagingnya, bahannya, atau proses pembuatannya. Beberapa jenis sate khas daerah di Indonesia yaitu sate madura, sate padang, sate ponorogo, sate blora, sate banjar, sate makassar, sate kambing, sate kelinci.Daging sate dipotong kecil-kecil dan ditusuki dengan tusukan sate yang biasanya terbuat dari lidi tulang daun kelapa atau bambu, kemudian dibakar menggunakan bara arang kayu. Sate biasanya disajikan dengan berbagai macam bumbu yang bergantung pada varian resep sate (Rochmawati 2013).
Sate diketahui berasal dari Jawa, Indonesia, tetapi sate juga populer di negara-negara Asia Tenggara lainnyaseperti Malaysia, Singapura, Filipina dan Thailand. Sate juga populer di Belanda yang dipengaruhi masakan Indonesia yang dulu merupakan

koloninya, versi Jepang disebut yakitori. Resep dan cara pembuatan sate beranekaragam bergantung variasi dan resep masing-masing daerah. Hampir segala jenis daging bias dibuat sate. Sebagai Negara asal mula sate, Indonesia memiliki variasi resep sate yang kaya. Sate yang paling dikenal masyarakat Indonesia adalah sate Madura. Sate Madura merupakan sate yang berasal dari daerah Madura. Sate Madura biasa terbuat dari daging ayam. Madura selain terkenal sebagai pulau garam, juga terkenal dengan satenya. Sate Madura, selain ayam sebagai bahan utamanya juga ada yang menggunakan kambing yang ditandai dengan digantungnya kaki belakang si kambing di rombong sang penjual sate. Bumbunya adalah campuran kacang yang ditumbuk halus petis khas Madura dan sedikit bawang merah.
Memanggangnya dengan api batok kelapa yang dihaluskan terlebih dahulu yang disebut dengan arang batok kelapa (Handayanidanmarwanti 2011). Masyarakat terbiasa membeli sate madura yang dijualo leh pedagang kaki lima, warung, dan rumah makan. Masyarakat dengan kesibukan bekerja atau berkegiatan yang dilakukan setiap hari menyebabkan mereka tidak memiliki banyak waktu untuk membuat sate sendiri deng analasan kurang mengetahui komposisi bumbu sate Madura dan proses pembuatannya yang rumit. Sate madura biasa dijual di daerah-daerah perkotaan karena pada umumnya masyarakat didaerah perkotaan ini bersifat komsumtif.Resepbumbu sate madurainstan di dapatdarihasilwawancaradaripedagang sate yang adadidaerah Madura dan Masyarakat Madura. Bumbu sate madurainstanantara lain kacangtanah sebagai bahan baku utama dan bahan baku pendukung dalam pembuatan sate Madura instan yaitubawangmerah, bawangputih, kecap, petis (khusus sate Madura), merica, jahe, cabe.

Perancangan dan pengembangan produk olahan bumbu sate Madura instan dilakukan penentuan bentuk instan yang paling disukai oleh calon konsumen, penentuan bentuk instan dari produk olahan bumbu sate Madura penting dilakukan agar calon konsumen benar-benar terpuaskan dengan produk bumbu sate Madura instan, karena tujuan dari perancangan dan pengembangan produk olahan sate madura yang dikembangkan menjadi produk bumbu instan diharapkan konsumen bisa lebih praktis dalam membuat sate Madura sendiri. Dari penelitian ini hendak dicari tahu produk bumbu sate madura instan dalam bentuk apakah yang paling disukai konsumen. Pada tahap awal konsumen diperlihatkan contoh dari bentuk instan dari olahan bumbu sate madura, yaitu produk bumbu sate madura instan dalam bentuk padat, pasta (cair) dan bentuk serbuk. Konsumen kemudian disuruh memilih bentuk instan yang benar-benar praktis dari dari ketiga bentuk produk bumbu sate madura instan, sehingga pemilihan bentuk instan ini benar-benar berdasarkan keinginan konsumen.
Data dari penentuan bentuk instan dari bumbu sate madura diberikan kepada kepadaempatpuluh orang responden dengan metode kuesioner secara tertulis. Dari tiga produk tersebut produk pengembangan sate madura yang diminati responden adalah bumbuinstan sate Madura bentuk pasta62 %, bentukserbuk 23 %, danbentukpadat 15 %. Berikutgrafikpenentuanprodukbumbu sate madurainstan.

Bumbu Instan Sate Madura



23% 15%


Bentuk padat







Bentuk pasta






62%


Bentuk serbuk





 
Gambar 1. Produkbubuinstan sate Madura.

Dari hasil pemberian kuesioner penentuan bentuk instan bumbu sate madura didapat bentuk instan dalam bentuk pasta salah satu alasan responden memilih bentuk instan dalam bentuk pasta karena lansung dapat bisa digunakan tanpa adanya penambahan air.
Bumbuinstan sate madura adalah produk pengembangan yang dibuatuntukmemudahkanmasyarakatluassupayabisadenganmudahuntukmenikmatinyade nganharga yang terjangkaudantersedia di berbagaiwilayah. Bumbu sate Madura instandibuatdarikacangtanah, bawangputih, bawangmerah, kemiri, garam dan kecap,
yang kemudian diproses menjadi pasta dan dikemas.Oleh karena itu produk bumbu instan sate Madura bentuk pasta sangat potensial untuk dikembangkan dan diharapkan mampu melestarikan makanan khas Madura.

KESIMPULAN

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat tiga produk pengembangan bumbu instan sate Madura yaitu; bentukpadat, bentuk, pasta, dan bentukserbuk. Dari tiga produk tersebut produk pengembangan sate madura yang diminati responden adalah bumbu instan sate Madura bentuk pasta 62 %, bentuk serbuk 23 %, dan bentuk padat 15

%.   Oleh karena itu, produk bumbu instan sate Madura bentuk pasta sangat potensial untuk dikembangkan dan diharapkan mampu melestarikan makanan khas Madura.



 DAFTAR PUSTAKA


Cohen, L., 2006, Quality Function Deployment: How to Make QFD Work for You, Addison-Wesley Publishing Company, Massachusetts.

Costa, A.I.A., Dekker, M., dan Jongen, W.M.F. (2001). Quality Function Deployment in the Food Industry: A Review. Trends in Food Science & Technology 11: 306-314
Handayani, T, H, W dan Marwanti. 2011. Pengolahan Makanan Indonesia. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta
Hidayat, K,. 2015. PengembanganProdukKeripikMoster Rambo Pada UMKM KeripikMoster, Prosiding Seminar Nasional Informatika Pertanian 2015, hal. 37-44

Karina,        Y, A,.Duto, H, D,. Sylvia, M,. 2014. PerancanganKemasanInovatif Sate AyamLisidu Surabaya. Universitaskristen Petra. Surabaya
Keinonen, Turka and Takala, 2006, "Product Concept Design: A Review of the Conceptual Design of Products in Industry", Springer.
Linnemann, AR, van Boekel MAJS 2007, “Structured Food Product Development on Quality Function Deployment”, Food Product Design an Integrated Approach, pp.53-65, Wageningen Academic Publishers, Netherlands
Rochmawati, O. 2013. Analisis Pengaruh Keunggulan Produk, Efek Komunitas, Terhadap Sikap Merek Dan Implikasinya Terhadap Loyalitas Pelanggan. Skripsi. Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Universitas Diponegoro. Semarang

Sriwahyuni, W., 2006. AnalisisDiversifikasiProdukMinumanpada CV FauziKabupaten Bekasi PropinsiJawa Barat (MenggunakanMetode Quality Function Deployment), TugasAkhir, Program StudiEkstensiManajemenAgribisnis, FakultasPertanian, InstitutPertanian Bogor, Bogor.
Ulrich, K. &Eppinger, D., 2012, "Product Design and Development", 5th Ed. McGraw-Hill, New York.
Umar, H., 2005, "Marketing Research and Consumer Behavior", PT. GramediaPustaka Utama, Jakarta.
Wijaya. D, Santoso. M, Hidayat. N, “Penentuan Karakteristik Produk Sebagai Bahan Pertimbangan Dalam Perencanaan Pengembangan Produk KeripikTempe (Studi Kasus Di Industri Keripik Tempe ”Abadi” Malang")” Jurnal Industria Vol 1 No 3: 140 – 146.


DOKUMENTASI PENELITIAN

Gambar 1. Foto bersama Dosen KWU ibu Dr. Ir. Vina Serevina, MM pada saat presentasi
(Dokumentasi Pribadi, 2018)

Gambar 2. Observasi ke Warung Sate Pak Sam selaku pemilik warung sate Madura
(Dokumentasi Pribadi, 2018)

Gambar 3. Proses Pembumbuan Sate Madura di Warung Sate Pak Sam
(Dokumentasi Pribadi, 2018)


Gambar 4. Proses Pembumbuan Sate Madura di Warung Sate Pak Sam
(Dokumentasi Pribadi, 2018)

Gambar 5. Proses Bakar Sate Madura di Warung Sate Pak Sam
(Dokumentasi Pribadi, 2018)

Gambar 8. Hasil Sate Ayam Madura Warung Sate Pak Sam
(Dokumentasi Pribadi, 2018)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar