LAPAN: Fire
Hotspot Sebagai Informasi dan Pencegahan Dini
Ayu fauziah
Dr.Ir. Vina Serevina, M.M
Universitas Negeri jakarta
e-mail: fauziahayu184@gmail.com
Dunia digital merupakan hal yang
saat ini sedang banyak diminati banyak kalangan. Tidak dapat dipungkiri juga
bahwa digitalisasi memang menjadi hal tidak dapat kita tolak terlebih sudah
banyaknya aspek kehidupan yang telah dirasuki dunia digital. Digitalisasi yang
paling mencolok adalah banyaknya pengguna smartphone diberbagai kalangan.
Modern ini banyak masyarakat yang tidak bisa lepas dari smartphonenya, baik
dengan sistem android maupun IOS. Hal tersebut salah satunya dikarenakan adanya
kebutuhan informasi yang tinggi bagi masyarakat sendiri. Informasi-informasi
yang bisa masayrakat dapatkan sangatlah beragam, mulai dari informasi
entertaiment sampai informasi ilmiah.
Banyak lembaga yang telah sadar
betul akan digitalisasi dan kebutuhan informasi yang tinggi pada masyarakat,
sehingga ada tindak lanjut atau responnya pun sangat beragam. Salah satu
lembaga yang sadar akan hal tersebut adalah Lembaga Penerbangan dan Antariksa
Nasional (LAPAN). LAPAN adalah lembaga
pemerintah non-kementrian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
presiden melalui menteri yang membidangi urusan pemeritahan bidang riset dan
teknologi. LAPAN sendiri memiliki tugas melaksanakan tugas pemerintahan di
bidang penelitian dan pengembangan kedirgantaraan dan pemanfaatannya serta
penyelenggaraan keantariksaan sesuai dengan ketentuan peraturan
perund-undangan. Maka sesuai dengan tugasnya, LAPAN memiliki berebapa deputi
bidang yang menjadi kompetensi utamanya. Salah satunya adalah deputi bidang
pengeinderaan jauh.[1]
Deputi bidang penginderaan jauh
dari LAPAN ini adalah fenomena yang dilakukan melalui analisis data yang
diterima oleh suatu alat yang tidak bersentuhan langsung dengan objek, wilayah
atau fenomena yang diamati. Pusat pemanfaatan penginderaan jauh tersebut sudah
dimanfaatkan untuk beberapa bidang seperti bidang kehutanan, pertanian, perkebunan, pertambangan, kewilayahan, perikanan dan kelautan, kebencanaan, fenomena alam bahkan untuk bidang perpajakan
dan zona antri kurupsi.
Lapan menyediakan informasi
penginderaan jauh tersebut dalam website resmi LAPAN yang ditampilkan dalam
katalog penginderaan jauh LAPAN. Masnyarakat bisa mengakses informasi tersebut
dalam website resminya yaitu www.lapan.go.id
. selain itu, LAPAN pun telah menyediakan informasi dalam bentuk aplikasi yang
dapat digunakan oleh semartphone dengan sistem andorid maupun IOS. Aplikasi
tersebut dinamai LAPAN: Fire Hotspot yang di rilis pada 15 Agustus 2016 lalu.
Saat ini aplikasi tersebut sudah di unggah lebih dari 10.000 pengguna dengan
penilaian 4,5 di PlayStore. Sebagian
besar respon dari penggunanya adalah respon positif terhadap aplikasi tersebut.
Aplikasi pemantauan titik panas
(hotspot) oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional merupakan wujud nyata
komitmen LAPAN dalam penyediaan peringatan dini dan informasi kebakaran hutan
atau lahan yang berasal dari satelit penginderaan jauh. Melalui apalikaai
tersebut, pengguna dapat mengetahui koordinat-koordinat hotspot di wilayah
Indonesia hingga jangka waktu 48 jam terakhir. Satelit penginderaan jauh yang
digunakan untuk pemantauan hotspot tersebut berasal dari satelit Aqua, Terra,
dan SNPP yang diterima langsung oleh Stasiun Bumi LAPAN.[2]
Aplikasi LAPAN: Fire Hotspot
tentu akan sangat berguna, terlebih di Indonesia yang cukup sering mengalami
kebakaran hutan. Daerah-daerah yang sering mengalami kebakaran biasany adalah
daerah yang jauh dari pemukiman warga, sehingga tidak dapat segera diketahui
oleh masyarakat sampai asap dari kebakaran tersebut menyebar. Dengan adanya
aplikasi LAPAN: Fire Hotspot, masyarakat dapat mengetahui daerah – daerah yang
mengalami kebakaran, baik sebagai peringatand ini maupun informasi daerah mana
yang mengalami kebakaran lahan ataupun hutan. Dalam aplikasi LAPAN: Fire
Hotspot pengguna disajikan tampilan dari hasil satelit LAPAN yaitu satelit
Aqua, Terra, dan SNPP. Pengguna dapat melihat hasil dari ketiga satelit
tersebut atau pengguna juga dapat memilih tampilan hasil tangkapan salah satu
satelit tersebut. Kulitas gamabar yang disajikan pun sangat baik sehingga,
informasi yang diberikan LAPAN dapat tersampaikan dengan baik dan juga
informasi yang didapatkan pengguna juga dapat diterima dengan baik. Tingkat
panas dalam aplikasi LAPAN: Fire Hotspot tersebut terklasikfikasi menjadi tiga
tingkat. Tingkatan panas tersebut disimbolkan dengan tiga warna yaitu, hijau,
kuning dan merah. Untuk tingkatan terendah yaitu warna hijau dengan tingkatan
panas C(%) kurang lebih 29%, untuk tingkatan medium yaitu warna kuning dengan
tingkatan panas 30% sampai 29%,
sedangkan untuk tingkatan tertiggi yaitu warna merah dengan tingkatan panas
C(%) lebih dari 80%. Di Indonesia sendiri ada 13 Hotspot menurut hasil satelit Aqua dengan dua belas
titik dalam kategori kuning dan satu titik dalam kategori merah. Menurut hasil
satelit Terra ada 6 Hotspot di wilayah indonesia dengan lima titik dalam
katergori kuning dan satu titik dalam kategori merah. Sedangkan menurut hasil
satelit SNPP hanya ada satu titik yang terbaca, yaitu titik panas yang berada
di Maluku Utara yang masuk dalam kategori kuning.
LAPAN sebenarnya memiliki lima
belas satelit yang dibedakan berdasarkan resolusi hasil tangkapan gelombangnya.
Untuk satelit dengan resoslusi sangat tinggi (50 cm) yaitu satelit Pleiades 1A dan
satelit Pleiades 1B. Untuk satelit dengan resolusi tinggi (1,5 m) yaitu satelit
SPOT-6 dan satelit SPOT-7. Untuk satelit dengan resolusi menengah (15 sampai 30
m) yaitu satelit Landsat-7 dan satelit Landsat-8. Untuk satelit dengan resolusi
rendah (lebih dari 250 m) yaitu satelit Terra, satelit Aqua, satelit S-NPP,
satelit NOAA-18, satelit NOAA-19, satelit MetOp, dan satelit Himawari.
Sedangkan untuk satelit SAR (kurang dari 40m) yaitu satelit TerraSAR-X dan
satelit TanDEM-X. [3]
LAPAN menjadi lembaga yang
benar-benar menyediakan informasi yang dibutuhkan masyarakat dalam bidang
penerbangan dan antariksa. Dengan adanya aplikasi LAPAN: Fire Hotspot tersebut
dapat menjadi sumber informasi yang kurat tentang titik panas yang ada di
Indonesia. Bahkan dalam versi terbarunya, aplikasi tersebut sudah menyediakan
data koordinat yang dapat diunggah oleh pengguna. Oleh karena itu, semoga
masyarakat dapat memanfaatkan dengan baik aplikasi yang telah disediakan
pemerintah untuk menambah informasi dan juga untuk pencegahan dini.
LAMPIRAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar