Senin, 09 Juli 2018

Paper Kewirausahaan 108 Fadhila Reza Herdananda "Tren Penurunan Usaha Retail Akibat Maraknya E-Commerce di Indonesia"


Tren Penurunan Usaha Retail Akibat Maraknya E-Commerce di Indonesia
Vina Serevina1)  Fadhila Reza Herdananda2)
Prodi Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Jakarta
Jl. Rawamangun Muka, Jakarta

Abstrak
            Penggunaan dan pemanfaatan internet di berbagai bidang kehidupan semakin memudahkan kehidupan manusia, mulai dari edukasi, kesehatan, kegiatan perdagangan hingga bisnis. Semakin banyaknya kebutuhan masyarakat yang semakin konsumtif namun kesempatan dalam memperoleh suatu produk yang dibutuhkan semakin sulit dimanfaatkan oleh para pelaku bisnis sebagai celah untuk memperoleh keuntungan. Dengan memanfaatkan fasilitas jaringan internet, kegiatan perdagangan dapat dilakukan dengan mudah dimanapun dan kapanpun. Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak para pelaku usaha yang menciptakan pasar penjualannya melalui toko daring. Minat masyarakat dalam berbelanja yang meningkat pesat akibat dari pengalaman berbelanja daring yang dibarengi dengan berbagai penawaran yang menguntungkan mulai dari promo diskon sampai distribusi produk ke tangan konsumen. Namun, akibat maraknya toko daring yang berkembang di Indonesia tidak hanya berdampak positif bagi masyarakat. Adanya toko daring juga memberikan dampak negatif bagi pelaku usaha retail. Terjadinya penurunan minat masyarakat dalam berbelanja di toko fisik sehingga banyak pengusaha retail yang tidak sanggup bertahan dalam persaingan usaha. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh keberadaan E-Commerce terhadap penurunan minat masyarakat dalam berbelanja melalui toko retail melalui observasi langsung ke lapangan dan studi literatur serta pengumpulan data melalui media massa. Dengan demikian, didapatkan hasil berupa keberadaan usaha E-Commerce memiliki pengaruh terhadap penurunan minat masyarakat dalam memperoleh barang melalui toko retail.
Kata kunci : toko daring, usaha retail, persaingan usaha.  
           
PENDAHULUAN
Semakin maraknya E-Commerce yang berkembang di Indonesia tidak terlepas dari perilaku masyarakat yang semakin konsumtif namun menginginkan sesuatu hal yang diinginkan agar lebih mudah diperoleh. Hal ini dimanfaatkan oleh berbagai penyedia layanan aplikasi toko daring sebagai salah satu celah untuk mencari keuntungan. Dengan memanfaatkan fasilitas jaringan internet, pencarian akan suatu barang ataupun jasa yang dibutuhkan akan semakin terasa mudah karena konsumen tidak perlu jauh jauh mencari ke banyak toko fisik. Namun cukup dengan sentuhan jari dimanapun dan kapanpun dapat dilakukan dengan sangat mudah. Fasilitas lain yang ditawarkan oleh penyedia layanan aplikasi toko daring ini adalah metode yang memudahkan konsumen dalam pembayaran, berbagai promo potongan harga maupun promo menguntungkan lain yang ditawarkan dan distribusi barang ke tangan konsumen dengan cara yang berbeda dengan toko konvensional membuat semakin digemarinya oleh masyarakat untuk berbelanja lewat toko daring ini.
Namun, akibat maraknya toko daring yang semakin menjamur di Indonesia memberi banyak dampak bagi masyarakat sendiri. Dampak positif yang timbul adalah masyarakat yang ingin memulai usaha dapat lebih mudah untuk membangun usahanya tanpa perlu modal lebih untuk membuat toko fisik. Sehingga kegiatan ekonomi masyarakat dapat meningkat dengan adanya layanan aplikasi toko online ini. Sedangkan dampak negatifnya, perilaku masyarakat akan semakin konsumtif serta dapat berpengaruh terhadap keberadaan para pengusaha retail (pengecer) mulai dari warung kelontong hingga minimarket.
Dari permasalahan tersebut, penulis berusaha mengimplementasikan gagasan mengenai isu tersebut melalui penulisan karya yang berjudul “Tren Penurunan Usaha Retail Akibat Maraknya E-Commerce Di Indonesia”.

METODOLOGI
Penelitian ini menggunakan kaidah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dan menekankan pada data yang diperoleh melalui pengumpulan data dari media massa serta observasi langsung dilapangan.
PEMBAHASAN
Menurut Ni Ketut Susrini dalam bukunya yang berjudul “Cara Gampang Bikin Toko Online”, toko daring adalah sebuah toko atau tempat berjualan yang sebagian besar aktivitasnya berlangsung secara online di internet, sedangkan menurut Joko Salim dalam bukunya yang berjudul “Step By Step: Bisnis Online”, toko daring adalah sebuah toko yang menjual berbagai produk melalui internet dengan menggunakan sebuah website.
Dengan memanfaatkan fasilitas koneksi internet, masyarakat dapat mudah mencari produk barang dan jasa dengan mudah tanpa perlu bersusah payah mencari ke berbagai toko fisik di pasaran. Cukup dengan mengetik di kolom pencarian dalam aplikasi penyedia layanan toko online seperti Lazada, Tokopedia, Bukalapak, BliBli.com, hingga eBay maka akan langsung diperoleh berbagai produk yang dicari dari berbagai toko online yang terafiliasi dalam sistem penjualan online aplikasi tersebut. Berbagai penawaran menarik melalui redeem kode untuk memperoleh potongan harga, pendistribusian barang ke tangan konsumen serta pengalaman berbelanja yang berbeda menjadi fasilitas yang ditawarkan oleh berbagai aplikasi layanan penyedia  kepada konsumen sehingga minat berbelanja semakin meningkat.
Melalui toko daring, para pengusaha pemula juga dapat mengembangkan usahanya menjadi lebih maju, dengan jangkauan pasar yang semakin besar serta modal penjualan yang relative lebih sedikit dibanding dengan membangun usaha dengan toko fisik yang memerlukan .
Namun, seiring meningkatnya tren perdagangan melalui layanan daring. Munculnya dampak baru terhadap para pelaku usaha retail seperti minimarket dan bahkan warung kelontong. Usaha retail semakin tergerus dengan adanya sistem baru ini. Karena barang yang mudah diperoleh dipasaran saja, dapat diperoleh lebih mudah lagi melalui penjualan daring. Ditambah lagi potongan harga yang menarik dan layanan COD (cash on delivery). Konsumen hanya perlu menunggu barang sampai kerumah dan melakukan pembayaran setelah barang sampai, serta tidak perlu mengantre di kasir. Pengalaman berbelanja yang menjadikan konsumen sebagai raja seperti ini yang semakin disukai oleh masyarakat pada era ini.
Melalui media Kompas.com yang memuat berita berjudul ”Perusahaan Ritel Banyak Tutup, Apa yang Sebenarnya Terjadi?”  pada Oktober 2017. Hariyadi Sukamdani selaku Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) mengatakan bahwa beberapa usaha retail yang telah mengalami penutupan di beberapa tempat seperti Seven-Eleven, Lotus, Ramayana hingga retail Matahari Dept Store bukan hanya akibat dari poin tidak laku, tetapi lebih disebabkan oleh semakin berkurangnya pembeli. Tren penggunaan aplikasi toko daring menjadi salah satu akibat bergesernya pola berbelanja masyarakat yang sebelumnya ramai di toko retail fisik menuju pasar digital. Arus perubahan ini tidak diantisipasi serius oleh para pengusaha retail sehingga menimbulkan ketimpangan dalam peminat. Pengusaha retail seakan tidak lagi mampu bersaing melawan para pengusaha baru yang memberikan pelayanan lebih kepada konsumen.

KESIMPULAN
            Maraknya metode perdagangan di Indonesia tidak terlepas dari berbagai faktor, salah satunya adalah keinginan masyarakat untuk memperoleh suatu barang atau jasa dengan mudah. Untuk itu, berbagai pelaku usaha memulai berinovasi untuk mewujudkan keinginan tersebut dengan menyediakan berbagai kebutuhan barang dan jasa melalui perdagangan daring. Sehingga animo masyarakat terhadap munculnya toko daring begitu besar. Hal ini memberi dampak buruk bagi usaha retail yang ada. Beberapa retail akhirnya mengalami penutupan akibat tidak sanggup mengikuti perkembangan melalui digitalisasi pasar. Sementara yang masih bertahan, biasanya melakukan penggabungan (merger) dengan pelaku usaha lain untuk menopang usahanya. Misalkan beberapa gerai Ramayana Dept. Store melakukan merger dengan pihak mall yang berdiri bersama usaha retail lain.


DAFTAR PUSTAKA
Julianto, Pramdhia Arhando. 2017. “Perusahaan Ritel Banyak Tutup, Apa yang Sebenarnya Terjadi?”. https://ekonomi.kompas.com/read/2017/10/27/184542026/perusahaan-ritel-banyak-tutup-apa-yang-sebenarnya-terjadi
Susrini, Ni Ketut. 2010. Cara Gampang Bikin Toko Online. Jakarta : PT Grasindo
Salim, Joko. 2009. Step By Step : Bisnis Online. Jakarta : PT Elex Media Komputindo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar